Jumat, 07 Juni 2013 0 komentar

Muslim Nigeria Minim Pengetahuan Asuransi Syariah


Pedoman baru pemerintah untuk asuransi syariah menghadapi rintangan di Nigeria. Pasalnya kebanyakan Muslim tidak menyadari kerja dan konsep sehingga asuransi syariah menghadapi pukulan dalam upaya memposisikan diri sebagai pusat keuangan syariah di Afrika.

"Saya tahu apa itu perbankan syariah dan saya tertarik akan hal itu. Tetapi kalau asuransi syariah, saya sangat sedikit mendengarnya," ujar seorang konsultan, Oladoyin Adedo, seperti dikutip dari OnIslam.net, beberapa waktu lalu.

Menurutnya penting bagi operator dan akademisi untuk mendidik masyarakat mengenai produk asuransi syariah, terutama konsep dan bagaimana keuntungan mereka berbeda dari sistem konvensional. Pemerintah Nigeria baru saja mengeluarkan pedoman baru untuk mengawasi operasi industri asuransi syariah.
Pemerintah mengharuskan setiap perusahaan asuransi syariah membentuk dewan penasihat dari para ahli. Sedikitnya dua ahli dari sarjana syariah diangkat untuk masa jabatan empat tahun. Komisi Asuransi Nigeria akan membentuk dewan penasihatnya sendiri untuk mengawasi produk dan aturan industri. Asuransi konvensional akan diizinkan menawarkan layanan asuransi syariah melalui takaful windows.

"Sejujurnya, saya tidak tahu dan saya tidak menyadari konsep itu (asuransi syariah)," kata seorang wartawan senior, Alhaji Razaq Bamidele. Menurutnya, jika dia saja tidak mengetahui konsep itu, maka bisa disimpulkan bahwa jutaan orang di Nigeria juga masih banyak yang tidak memahami konsep tersebut. Bamidele mengimbau pemerintah dan operator turun memberikan sosialisasi dan edukasi tentang asuransi syariah sehingga masyarakat bisa mengerti.

Asuransi syariah didasarkan pada kerjasama dalam berbagi risiko. Fitur kunci yang membedakan asuransi syariah dengan asuransi konvensional adalah prinsipnya yang tidak bertentangan dengan syariah Islam.
Saat ini pasar asuransi syariah hanya 1 persen dari total pasar asuransi. Malaysia dan Timur Tengah merupakan pusat industri asuransi syariah berkembang pesat di dunia.

Seorang koresponden keuangan di Harian This Day, Nnamdi Duru mengatakan asuransi syariah tidak hanya terbatas untuk Muslim tapi juga non Muslim. Regulator memiliki tantangan mendidik masyarakat mengenai konsep asuransi syariah. "Dari interaksi saya dengan orang-orang termasuk Muslim, sangat sedikit dari mereka berinvestasi pada sesuatu yang tidak mereka ketahui," kata Duru.

Banyak masyarakat Nigeria telah mendengar keuangan syariah, baik perbankan ataupun asuransi syariah. "Sayangnya sebagian besar masyarakat tidak benar-benar memahami bagaimana konsep keuangan syariah tersebut bekerja," ujar seorang pemimpin jamaah Islam di Nigeria, Imam Ismail Lawal.

Lawal mendesak jamaah Muslim Nigeria mengundang para ahli untuk membahas konsep asuransi syariah. Pasalnya sebesar 55 persen dari 140 juta penduduk Nigeria adalah Muslim.
Komisaris untuk Asuransi di Komisi

Komisi Asuransi Nasional, Fola Daniel berujar pihaknya tengah mengerahkan media massa untuk mendidik masyarakat tentang asuransi syariah. Ada juga program pelatihan yang dilakukan bagi operator.

Daniel mengatakan saat ini Nigeria memiliki total 58 perusahaan asuransi yang membukukan premi bruto 233 miliar naira pada 2011. Sementara pada penghujung 2012, angka tersebut naik 16,6 persen.

Dia menegaskan asuransi syariah terbuka, tidak khusus untuk Muslim. "Asuransi syariah bukanlah sebuah produk, melainkan konsep," ucapnya.

Menurutnya, asuransi syariah bukanlah menunjukkan ajaran agama yang benar, tetapi bagaimana cara berbagi risiko dan tidak mentransfer risiko. "Asuransi syariah itu fantastis, orang-orang akan mengambilnya, tidak peduli Muslim atau bukan,"
0 komentar

Takaful Keluarga Perbanyak Jaringan di 2013


PT  Asuransi Takaful Keluarga (Takaful) berencana memperbanyak jaringan bisnisnya di 2013. Hal itu dilakukan melalui penambahan kantor pemasaran mandiri.

Saat ini Takaful memiki 53 kantor pemasaran mandiri. Pada Juni, perusahaan berencana meresmikan  tujuh kantor pemasaran mandiri. Penguatan jaringan tidak hanya pada kantor mandiri saja, tetapi juga pada griya Takaful.

"Kami harap keduanya terus bertambah, targetnya hingga Desember 2013 ada minimal 70 kantor pemasaran mandiri dan 50 griya," ujar Direktur Utama PT Asuransi Takaful Keluarga, Trihadi Deritanto kepada ROL usai acara Takaful Award di Ballroom Hotel Kartika Candra, Selasa (28/5) malam.  Bulan ini, Takaful baru saja meresmikan tiga kantor pemasaran mandiri di Garut, Banjarmasin dan Bontang.

Pada 2014, Takaful memasuki usia ke-20. Selain bertambahnya jaringan, Trihadi berharap Takaful dapat meningkatkan kualitas para agen. "Tidak hanya terkait sertifikasi, tapi juga produktifitas harus lebih baik dari tahun-tahun lalu," ucapnya.

Hingga kini Takaful mempunyai 6.000 agen yang tersebar di seluruh tanah air, baik dari ritel, korporasi maupun bancassurrance. Lebih dari separuh jumlah agen sudah tersertifikasi. Melalui para agen tersebut, Takaful berharap dapat lebih dekat dengan masyarakat baik yang sudah menjadi nasabah maupun calon nasabah.

Tahun ini Takaful giat melakukan berbagai pelatihan agen. Perekrutan lebih terarah ke komunitas yang potensial. "Kami harap mereka bisa memberikan sumbangan kepada Takaful dari sisi tenaga dan komitmen dalam mensyiarkan ekonomi syariah,"
0 komentar

Allianz Life Syariah Catat Pertumbuhan 38 Persen


Perusahaan asuransi Allianz Life Syariah mencatat pertumbuhan pendapatan premi bruto sebesar 38 persen menjadi Rp 569,2 miliar sepanjang 2012, dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp 411,8 miliar.

"Pertumbuhan ini dikontribusikan dari jalur pemasaran bancassurance yang meningkat 224 persen dari Rp 14,5 miliar 2011 menjadi Rp 47 miliar di tahun 2012," kata Chief Shariah sekaligus Corporate Communication Allianz Indonesia Kiswati Soeryoko, dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (7/5).

Dia mengatakan bisnis bancassurance dengan premi terbesar berasal dari kerja sama Allianz Life Syariah dengan Bank Muamalat dan ANZ. "Tahun ini kami meyakini bisnis 'bancasurrance' akan lebih besar lagi," kata dia.

Dia mengatakan jalur pemasaran keagenan masih merupakan kontributor terbesar terhadap total pendapatan premi bruto dengan pertumbuhan sebesar 26 persen dari Rp 396,6 miliar di tahun 2011 menjadi Rp 506,1 miliar pada akhir 2012. Pada sisi lain total aset asuransi Allianz Life Syariah meningkat 44 persen dari Rp 149,9 miliar di 2011 menjadi Rp216,2 miliar pada 2012.

Menurut dia, sepanjang 2012 Allianz Life Syariah telah membayar klaim keseluruhan sebesar Rp 47,5 miliar atau meningkat dibanding pembayaran klaim tahun sebelumnya sebesar Rp 35 miliar. "Meningkatnya pembayaran klaim ini seiring dengan terjadinya pertumbuhan premi," katanya.

Kiswati mengatakan pertumbuhan yang diraih Allianz Life Syariah membuktikan bisnis asuransi syariah masih bisa diterima dengan baik oleh berbagai lapisan dan golongan masyarakat di Indonesia. Namun demikian, kata dia, potensi masa depan industri asuransi masih sangat besar sehingga proses edukasi dan sosialisasi masih harus ditingkatkan.

Sementara itu untuk memperkuat komitmen perusahaan dalam mengembangkan bisnis asuransi syariah bagi masyarakat, Allianz akan memperkuat distribusi pemasaran produk melalui penambahan mitra-mitra bisnis perbankan dan juga terus menambah jumlah agen tersertifikasi syariah. Selain itu Allianz Life Syariah juga akan memperkuat distribusi melalui jalur "telemarketing" dan hingga saat ini Allianz Life Syariah telah bekerja sama dengan tiga mitra bank yakni BNI, BCA dan Bank Muamalat.

"Kami meyakini bisnis asuransi jiwa syariah akan berkembang dengan baik di Indonesia karena model bisnisnya sangat sesuai dengan pola kehidupan masyarakat Indonesia yang berlandaskan asas berbagi dan tolong menolong,"
 
;